Minggu, 24 April 2016
Kisahku
Kubuka kisahku..
Lembaran demi lembaran..
Kubaca dengan pilu..
Banyak namamu tertulis disitu..
Bahagia yang melambung tinggi, sakit yang menusuk kalbu..
Terasa menyesakkan dada..
Hingga akhir lembaran..
Kututup dan kusimpan..
Kusiapkan untuk memulai kisah baru..
Sore itu
Sore itu..
Kala aku pergi..
Hujan deras menemani..
Tetesan airnya membawa sejuta kenangan
Senyuman, canda tawa, tangisan
Kenangan yang begitu berharga
Bersama hujan ku berdoa memohon
Sampai berapa kali pun hujan turun dan langit kembali cerah
Semoga kenangan itu tetap tersimpan
Abadi selamanya
Kala aku pergi..
Hujan deras menemani..
Tetesan airnya membawa sejuta kenangan
Senyuman, canda tawa, tangisan
Kenangan yang begitu berharga
Bersama hujan ku berdoa memohon
Sampai berapa kali pun hujan turun dan langit kembali cerah
Semoga kenangan itu tetap tersimpan
Abadi selamanya
Tahukah kamu
Tahukah kamu..
Saat kamu pertama kali datang, aku terkejut
Tahukah kamu..
Saat kamu melayangkan kata-kata, aku terheran
Tahukah kamu..
Saat kamu mencurahkan perhatian, aku tak percaya
Tahukah kamu..
Saat kamu menebar kasih sayang, aku tergetar
Tahukah kamu..
Saat kamu menyentuh hati, aku terbuai
Dan tahukah kamu..
Saat kamu tiba-tiba menjauh, aku terkejut
Saat kamu mulai berpaling, aku terheran
Saat kamu menghilang, aku tak percaya
Tahukah kamu..
Hatiku kini rapuh..pandanganku kini suram
Sabtu, 23 April 2016
Kau dengan caramu
Kau berada di depanku
menatapku sembari tersenyum indah
Mengucap namaku dengan merdu
Membelai jiwaku dengan lembut
Kau berada jauh dariku
Kata-kata mu tetap berbicara
Menyajikan ketenangan, semangat, kebahagiaan
Menembus relung menyejukkan jiwa
Kau mengeraskan suaramu
Memancarkan energi tekadmu
Mengetuk lembut pintu hatiku
Tuk bersemayam menebarkan kasih sayang
Teramat Indah
Aliran kata-kata mu begitu lancar
tak ada satupun mampu menghadang
Isinya sarat akan kejernihan, ketenangan, kedamaian
bak ikan yang hidup tenang dalam kejernihan
Pancaran matamu begitu bersinar
tak ada satupun mampu meredupkan
Terpancar keindahan, kehangatan, kebahagiaan
bak langit penuh cahaya menaungi bumi
Hatimu begitu bersih
Tak ada satupun berani menodai
Penuh keikhlasan, kerendahan, kebaikan
bak rumah yang bersih, asri nyaman tuk ditinggali
Layakkah aku mendapatkan itu semua
Ketenangan, kehangatan, kebahagiaan, kebaikanmu
bak gubuk kecil yang tak dapat disandingkan dengan instana megah
Teramat indah untukku pijak, hanya mampu memandang
Jumat, 22 April 2016
Teruntuk kamu
Siapa..Dimana..Bagaimana dirimu
Aku pun tak mengetahuinya
Nanti..Besok..Lusa..Kapan dipertemukan denganmu
Aku pun tak mengetahuinya
Disini disaksikan dinding-dinding hangat
Ku panjatkan doa untuk mu yang masih dalam rahasia-Nya
Jagalah hatimu, temukanlah aku dengan kesabaran dan keikhlasan
Itupun akan kulakukan untuk mu yang masih dalam rahasia-Nya
KEPO
Rasa ingin tahu mu yang tinggi
Setiap menit, jam menanyakan hal yang belum kamu ketahui dan ingin kamu ketahui
Berulang setiap hari dengan pertanyaan sejenis atau lebih berkembang lagi
Tanpa rasa bosan dan puas
Kepo adalah julukanmu
Tak hentinya menuaikan rasa keingintahuanmu
Entah karena ketertarikan, rasa penasaran, atau hanya sekedar ingin mengetahui kabar
Itulah kamu dengan rasa keingintahuanmu
Kisah Kita
Awalnya yang asing
Saling tidak mengenal
Canggung tuk bersikap dan berbicara
Hanya mampu melontarkan senyuman
Ruang dan waktu menyatukan kita
Tuk saling menegur sapa
Merubah suasana menjadi hangat
Penuh dengan rasa suka cita
Lika-liku perjalanan kita lalui
Dipenuhi dengan tawa dan sedih
Saling menguatkan tuk tetap berdiri
Mencapai tujuan kita bersama
Waktu terus bergulir
Membawa kita pada gerbang masing-masing
Tuk memasuki perjalanan selanjutnya
Yang memisahkan jarak dan waktu kita
Inilah akhirnya kita
Berpisah dengan sejuta kenangan
Dipenuhi rasa haru, sedih, senyuman harapan
Semoga dipertemukan kembali dalam suasana yang lebih indah
Kamu
Tatapanmu menjadi samar
Senyumanmu menjadi kecut
Sikapmu menjadi acuh
Begitulah kamu saat berada dihadapanku
Prioritasmu tak lagi aku
Perbincanganmu tak lagi tentang ku
Hari-hari mu tak lagi melibatkanku
Begitulah kamu sekarang yang ku rasakan
Harapanmu tentang ku semakin sirna
Rasa sayangmu kepada ku semakin berkurang
Penilaianmu tentang ku semakin tak berarti
Begitulah kamu sekarang saat harapanku tumbuh
Kamu..kamu..dan kamu
Hanyalah nama dan kenangan itu yang kini tersimpan
Sudahi Kekhawatiranmu
Rasa itu mungkin terlalu dalam
Pikiran itu mungkin terlalu jauh
Semua menyatu menjadi rasa khawatir yang tak berujung
Kala itu muncul
Semua mungkin terasa tak berpihak
Menyerang, menggoyahkan pertahanan
Hingga terpuruk dalam rasa itu
Sudah..
Cukupkan rasa tak beralasanmu
Tenangkan pikiran yang tak tentu
Jangan sampai kekhawatiran membelenggumu
Tentang apa yang kau rasakan
Tentang apa yang kau pikirkan
Tempatkan pada posisi sewajarnya
Jangan sampai meluap lampaui batas
Kala itu
Hujan..
Suara gemericik airnya menjadi alunan nada yang indah didengar
Tetesan airnya menembus menyejukkan jiwa
Deras air yang turun membawa angan indah tentangmu
Kamu..
Berada dekat disini
Memberikan senyuman terindahmu
Merangkul jiwa menyusuri perjalanan ini
Hujan..
Alunan gemericik airnya semakin kencang
Tetesan airnya semakin membasahi jiwa
Derasnya air yang turun mulai menyadarkan ku
Dia..
Yang ada disini bersamaku
Berjuang menyusuri perjalanan ini
Tanpa kamu..Bukan kamu..
Kamis, 21 April 2016
Goresan tentang Kita
Aku..
Aku yang tidak tahu apa-apa tentang mu..
Aku yang tidak pernah memperhatikanmu..
Aku yang tidak menyangka sedikitpun akan kehadiranmu..
Tapi..
Kamu datang dengan senyuman..
Kamu menawarkan kelembutan..
Kamu memberikan sejuta perhatian..
Kamu memberikan pandangan yang baik ke depan..
Untuk ku..seseorang yang tanpa alasan membuatmu datang kepadaku..
Aku..
Aku tak mengira akan kehadiranmu..
Aku tak percaya akan kata-kata dan perhatianmu..
Aku menolak untuk menerima kelembutanmu..
Aku khawatir akan semua penilaianmu..
Aku yang sungguh menjaga hatiku dari cintamu..
Hingga..
Kamu merasa kecewa, kesal, marah, sedih..
Atas semua sikapku, ucapanku, kekerasan hatiku..
Kamu pergi dan mengakhiri apa yang kamu mulai dulu..
Kamu pergi dengan ungkapan maaf dan terimakasih..
Tanpa senyuman yang sama saat pertama kali kamu datang..
Kini..
Semua kembali seperti dulu..
Aku yang tidak tahu apa-apa tentangmu..
Aku yang tidak pernah memperhatikanmu..
Kamu yang tidak lagi ingin tahu tentangku..
Kamu yang tidak lagi memperhatikanku..
Kamu yang tidak lagi mempedulikanku..
Untuk mu..sesungguhnya jauh di dalam lubuk hatiku,
Aku merasa bahagia akan kehadiranmu..
Rasa suka, sayang, cinta yang kamu tunjukkan sempat menggetarkan hatiku..
Terimakasih telah hadir dalam hidupku, memberikan kenangan yang indah..
Langganan:
Postingan (Atom)